Direktur PT Mahisa Buka Suara Soal Keberangkatan Jama'ah Umroh

Suasana kantor trevel umroh PT. Mahisa Mabrur Wisata

Mataram,-
Direktur Utama PT. Mahisa Mabrur Wisata angkat bicara terkait pemberitaan akan di cabut izin usaha trevel  oleh kementerian agama. Dalam pemberitaan yang beredar, disebutkan bahwa banyak jamaah umroh yang mendaftar di trevel tersebut tidak kunjung diberangkatkan.

Tidak hanya itu, direktur PT Mahisa juga tidak mengindahkan surat panggilan dari kementerian agama. Atas dasar itulah sehingga kementerian agama mengancam akan mencabut izinnya.

Menanggapi hal itu, direktur utama PT Mahisa  Nanang Supradi mengatakan bahwa hal itu terjadi karena persaingan bisnis. Dan pihaknya juga sudah memberikan jawaban melalui surat kepada kementerian agama melalui stafnya.

"kalau Kanwil mengatakan tidak pernah kita respon itulah saya lampirkan surat jawaban kita mengenai surat teguran dari Kanwil sudah kita kirim diterima oleh Bu puji," kata Nanang saat di konfirmasi oleh beritantb.com pada Selasa, 14 Maret 2023.

Nanag juga mengungkapkan alasannya yang tidak bisa bertemu secara langsung dengan pihak kementerian agama, dikatakannya bahwa dirinya masih di Jakarta untuk mengurus proses keberangkatan para jamaah.

"saya sendiri juga sudah komunikasi bahwa kami sedang di Jakarta mengurus proses keberangkatan yang secara nasional dan internasional," katanya.

Nanang juga menjelaskan, bahwa semua trevel umroh sudah mengetahui bahwa harga umroh, harga kamar Hotel dan tiket pesawat sedang melambung naik.  Sementara pihaknya masih menggunakan harga lama sehingga pihaknya saat ini sedang berkonsolidasi dengan patner-patnernya di Saudi Arabia tentang kenaikan harga kamar tersebut yang berdampak kepada perubahan harga.
 
"jadi kami tidak pernah berkeinginan untuk mendelaikan keberangkatan. Pasti kita berangkatkan sesuai dengan pengalaman sebelumnya, kita memberangkatkan dengan beberapa tuan guru dan juga beberapa jamaah dari NTB," tuturnya.

Nanag juga membeberkan karena hal ini banyak travel-travel di NTB sebenarnya yang punya masalah seperti trevelnya. Namum hanya saja diprovokatori oleh orang-orang yang kurang suka dengan hadirnya Mahisa sebagai kantor pusatnya di Lombok.
 
Sejauh ini, dikatakan Nanang pihaknya selalu berkomunikasi dengan para jemaahnya dan kantornya masih buka dengan tim operasional  lengkap.

Tidak sampai di situ, direktur utama PT Mahisa ini juga lampirkan berita dari asosiasi umroh tentang kenaikan harga kamar di Mekah dan Madinah serta sulitnya mendapatkan Hotel di Madinah. Nanang juga mengaku selalu merespon surat-surat dari Kanwil kementrian agama bahkan sudah datangqnnbukti-bukti pihaknya melakukan komunikasi dengan pihak Kanwil termasuk dengan Ibu Puji dari pihak Kanwil sudah diberikan tanggapan.

Namun demikian kata Nanang, permasalahan umroh di mana-mana juga ada yang telat berangkat di beberapa kota juga ada hanya saja tidak di provokatori oleh kepentingan bisnis.

"Tidak sedikit trevel yang menunda keberangkatan, di NTB juga banyak  beberapa travel yang tidak perlu saya sebutkan namanya sampai ada yang 3 tahun dengan jumlah jamaah ratusan tidak berangkat aman-aman saja.  hanya saja mereka tidak pernah di provokasi oleh pesaing-pesaing bisnis," tandasnya.(red)

Iklan