LOMBOK TIMUR, -Komunitas Duta Baca Lombok Timur dalam rangka mengembangkan literasi di sekolah-sekolah pelosok Lombok Timur mengadakan acara Kemah Literasi Sekolah.(02/07/2023)
Dimana dalam kegiatan ini turut hadir kakak-kakak delegasi dari Sekolah Literasi Rinjani (SLR) sebagai pemateri untuk memberikan edukasi seputar literasi.
Kegiatan yang dilakukan di MTS Zainul Hasan Jurit ini cukup menarik yang diadakan selama tiga hari yang dirangkai dengan beragam kegiatan seperti penjelajahan, beragam games, porseni dari Duta Baca Lombok Timur dan duta baca belajar bareng seputar literasi yang diberi tema "Mengembangkan Minat, Bakat Generasi Muda dan Bersinergi Untuk Menjaga Budaya Literasi di Era Milenial".
Acara yang diinisiasikan oleh Komunitas Duta Baca Lombok Timur ini patut diberikan apresiasi dimana dalam kegiatan yang diadakan ini terbilang cukup menarik sebagai bentuk perhatian terhadap generasi milenial yang terbilang sangat kurang akan daya bacanya.
"Minat baca kita tinggi sebenarnya yang rendah itu daya baca, bisa kita lihat dari membaca WA kita cenderung hanya membaca yang pendek-pendek saja kalau dia panjang kita skip", tutur Aziz salah satu delegasi dari Sekolah Literasi Rinjani (SLR).
Setidaknya ini merupakan sebuah bentuk aksi nyata yang dilakukan anak-anak muda dalam menumbuk kembangkan minat dalam berliterasi bagi siswa sehingga kedepannya patut untuk dikembangkan akan kegiatan-kegiatan semacam ini di beberapa sekolah-sekolah, karena melihat sangat minimnya edukasi kepada siswa sekarang khususnya kaum milenial akan pentingnya literasi apalagi di sekolah yang ada di pelosok-pelosok yang minim akan sumber buku bacaan.
"Harapan kedepannya buat Komunitas Duta Baca bisa jauh lebih menginspirasi masyarakat akan pentingnya literasi dan menjadi wadah bagi anak-anak yang sekiranya masih membutuhkan tempat untuk mengekspresikan diri, dan juga semoga kedepannya makin axis dan dikenal di kalangan masyarakat khususnya di Lombok timur", tutur Vidia selaku anggota Komunitas Duta Baca Lombok Timur.
Minat baca itu kurang karena akses baca tidak mendukung sehingga perlunya akses baca ini didahulukan. Oleh karena itu, perlu sekali dalam hal ini uluran tangan dari para komunitas literasi bergerak untuk membantu menambah akses baca bagi anak-anak baik dengan cara lapak buku dan sebagainya.
