PT. Tenriawaru NTB, Rekrut CPMI hotel Pabrik, Perawat & Sopir untuk Turki, Qatar, Dubai dll.

 

PT. Tenriawaru NTB, Rekrut CPMI hotel Pabrik, Perawat & Sopir untuk Turki, Qatar, Dubai dll.

 PT. Tenriawaru NTB, Rekrut CPMI hotel Pabrik, Perawat & Sopir untuk Turki, Qatar, Dubai dll.



Mataram- Disnakertrans Provinsi NTB sebagai garda terdepan dalam memberikan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus melakukan langkah preventif untuk mengurangi kasus PMI non prosedural. Salah satunya adalah melakukan pengawasan perekrutan PMI yang dilakukan oleh PT. Tenriawaru Elit International NTB dalam pagelaran Job Fair Tunggal yang dilaksanakan di aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Rabu (17/01/2024).


Sektor kerja PT. Tenriawaru Elit International NTB, diantaranya: Perhotelan, Perusahaan atau Pabrik, Perawat dan Sopir. Adapun negara tujuannya, yakni Hungaria, Bulgaria, Romania, Kroasia, Bosnia, Arab Saudi, Turki, Qatar, Dubai dan Kuwait.

 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH mengungkapkan Provinsi NTB adalah lumbung PMI dan menjadi 4 besar pengirim PMI terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2007 sampai dengan 11 November 2023, tercatat jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia di luar negeri dari Provinsi NTB sebanyak 589.023 orang. 


“Khusus Oktober 2022 hingga akhir Desember 2023 jumlah penempatan PMI asal NTB dari Oktober 2022 hingga akhir Desember 2023 sebanyak 36 ribu orang dengan negara penempatan terbanyak ke Malaysia,” jelasnya. 


Aryadi menekankan bahwa hal mendasar yang perlu diikuti, baik oleh perusahaan perekrutan, masyarakat yang ingin bekerja, dan pemerintah adalah untuk benar-benar menghindari penempatan unprosedural. 


"Kegiatan job fair tunggal ini merupakan kesempatan masyarakat untuk bekerja di berbagai negara. Karena itu, perlu disiapkan dengan baik semuanya, mulai dari dokumen, skill, bahasa, disiplin, dan mental," ujar Aryadi. 


Menurut Aryadi, masyarakat NTB mempunyai calon tenaga kerja dengan background pendidikan perawat sangat banyak. Lulusan Perawat di NTB sangat banyak. Bahkan Bursa Kerja Khusus (BKK) pun menyatakan banyak calon tenaga kerja di NTB yang secara skill kompetensi kejuruan sudah mumpuni, namun belum siap kompetensi bahasanya. 


"Sebenarnya banyak pencaker di NTB yang sudah memiliki kompetensi dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di luar negeri, tetapi untuk bahasa inggrisnya masih kurang. Oleh karena itu, perlu diberikan pelatihan bahasa Inggris dulu. Meskipun bekerjanya di negara-negara Arab, tetapi perlu skill bahasa inggris sebagai bahasa universal saat bekerja di luar negeri," paparnya. 


Aryadi berharap kesempatan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menyiapkan CPMI agar dapat mengambil peluang bekerja di luar negeri. Jika hanya mengandalkan peluang kerja di dalam negeri saja, maka akan banyak pencaker yang tidak tertampung. Terlebih bekerja di luar negeri merupakan hak setiap warga. 


“Bekerja di luar negeri adalah pilihan dan hak setiap masyarakat untuk bekerja dimana saja asal sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku," tegasnya. 


Terakhir, Aryadi juga mengingatkan kepada perusahaan agar memberikan informasi yang detail kepada para pencari kerja. 


"Jangan hanya yang baik-baik saja yang disampaikan, tetapi tantangan dan kendala apa yang nantinya akan dihadapi pencaker di negara penempatan tersebut, misalnya biaya hidup, iklim, beban kerja harus disampaikan secara gamblang agar calon kandidat bisa menyiapkan mental lebih awal," pungkasnya.


Sementara itu, Direktur Utama PT. Tenriawaru Elit International, Andy Ryan menjelaskan pasca pandemi Covid-19 lebih banyak penempatan ke negara Eropa, Dubai, Qatar, Kuwait dan lainnya. 


“Saat ini kami membutuhkan 200 kandidat untuk ditempatkan di negara Kroasia, Romania, Bulgaria dan Hungaria,” ungkapnya. 


Andy mengungkapkan sifat pekerja asal Indonesia sangat disukai oleh user negara penempatan, karena rendah hati, tidak sombong dan ramah. Terlebih menurutnya pekerja Indonesia mau bekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi.


Andy mengungkapkan bahwa syarat utama yang harus dipenuhi oleh CPMI yakni bisa berbahasa Inggris. Untuk kompetensi sektoralnya nanti akan diberi training. 


"Sistemnya adalah pekerja direkrut dan diberikan program magang kerja selama 6-12 bulan. Jika kinerjanya bagus, maka akan ada kontrak baru yang lebih panjang minimal 2 tahun dengan gaji yang lebih tinggi,” ujarnya. 


Untuk negara Arab Saudi dan Qatar dibuka lowongan seperti, perhotelan, perawat, dan restauran. Ia mengatakan kesempatan ini bisa dimanfaatkan masyarakat NTB untuk bergabung bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar. 


“Kami berharap kerjasama ini membawa keberkahan bagi masyarakat NTB untuk bekerja di luar negeri dengan legal,” pungkasnya.

Iklan