Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB H.Ruslan Abdul Gani, S.H.,M.H., |
Mataram,(Beritantb.com) - Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB H.Ruslan Abdul Gani, S.H.,M.H., mengingatkan masyarakat untuk tetap waspadai berbagi macam penipuan, Khususnya yang menawarkan bantuan renovasi masjid dari pejabat pemerintah di bulan Ramadhan ini.
"Tidak hanya mendekati Hari Raya Iedul Fitri, Penipuan juga muncul jika ada pejabat yang baru dimutasi dan sebagainya oleh orang yang tidak bertanggung jawab", ungkapnya di Kantor Gubernur NTB, Jum'at (22/03/2024).
Dilansir dari Instagram Lombok Post, H. Ruslan menghimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Ketika ada informasi seperti itu, segera konfirmasi ke pihak yang dicatut namanya, apa benar ada bantuan seperti itu dan meminta sejumlah uang. Jangan disuruh kirim sekian untuk dapat bantuan ini atau atas nama ini. Jangan langsung tiba-tiba tanpa konfirmasi ", ujarnya.
Diakuinya, setiap tahun ada saja yang menjadi korban, khususnya mendekati Hari Raya Idul Fitri berupa proposal bantuan mesjid .
"Sampai saat ini belum ada yang sampaikan ke Kesbangpol. Tapi ada seminggu yang lalu, ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan PJ Gubernur dan Walikota Mataram untuk pencairan proposal, padahal PJ Gubernur dan Walikota tidak pernah meminta dilakukan transfer uang ketika ada permohonan bantuan," tegasnya.
Menurutnya, sangat gampang membuat surat dan kop atas nama pemerintah, sehingga gampang dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Mengenai dugaan keterlibatan orang dalam penipuan proposal atau bantuan ke masyarakat, pihaknya tidak berani berspekulasi.
"Yang jelas kami mengingatkan agar setelah menerima permintaan mengirimkan uang untuk dikonfirmasi, apa benar bantuan sudah keluar atau tidak, sehingga jelas apa ini penipuan atau tidak," terangnya.
"Bahkan penipuan lewat Wa terkait dapat barang sitaan dan murah serta dapat hadia dari perbankan. Hal-hal seperti ini adalah penipuan," tambahnya.