Hari Kartini dan Kohati : Menelusuri Jejak Kritis Kartini di Era Modern

Hari Kartini dan Kohati : Menelusuri Jejak Kritis Kartini di Era Modern

Ketua Umum Kohati HMI Komisariat Tarbiyah Universitas Islam Negeri Mataram Lulu Irani.




Oleh : Luluk Irani

Ketua Umum Kohati HMI Komisariat Tarbiyah Universitas Islam Negeri Mataram. 


Mataram,(Beritantb.com) - Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April, merupakan momen penting untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memajukan hak dan peran perempuan Indonesia. Semangat Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya menginspirasi banyak perempuan untuk keluar dari belenggu tradisi dan meraih kesetaraan. Di tengah era modern ini, relevansi pemikiran Kartini patut di telaah secara kritis dengan mempertimbangkan kemajuan, tantangan dan perjuangan yang di hadapi perempuan di masa kini.



Kartini, seorang bangsawan Jawa di masa penjajahan Belanda, mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan pendidikan dan emansipasi perempuan. Ia melawan stigma dan tradisi yang membelenggu perempuan, memperjuangkan akses pendidikan bagi perempuan, dan menyuarakan kesetaraan gender. Gagasan-gagasannya yang tertuang dalam surat-suratnya, seperti "Habis Gelap Terbitlah Terang", menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan untuk bangkit dan meraih cita-cita.


Sejalan dengan cita-cita Kartini, Kohati lahir pada tahun 1959 sebagai organisasi perempuan di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kohati bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia perempuan Indonesia pada umumnya dan kohati pada khususnya.


Meskipun telah banyak kemajuan dalam hal kesetaraan gender, perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi gender di berbagai bidang, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan masih menjadi isu yang perlu diatasi. Kohati, sebagai organisasi perempuan yang berwawasan Islam, memiliki peran penting dalam menyuarakan isu-isu tersebut dan mendorong terciptanya keadilan gender di Indonesia.


Satu dari gagasan Kartini yang masih menggema adalah pentingnya pendidikan bagi perempuan. Ia meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membebaskan perempuan dari belenggu keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Di era modern, pendidikan memang telah menjadi hak fundamental bagi semua orang, termasuk perempuan. Namun, kesenjangan akses dan kualitas pendidikan masih menjadi isu yang perlu diatasi.


Kartini juga menyuarakan pentingnya kemandirian ekonomi bagi perempuan. Ia mendorong perempuan untuk tidak hanya berkutat pada urusan rumah tangga, tetapi juga berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Di era modern, perempuan telah banyak mengambil peran dalam berbagai bidang pekerjaan dan profesi. Namun, diskriminasi dan stereotip gender di setiap tempat kerja masih menjadi hambatan bagi perempuan untuk mencapai kesetaraan.


Dalam menjalankan perannya, Kohati juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan utama adalah stigma dan stereotip negatif terhadap perempuan yang masih melekat di masyarakat bahkan dilingkup himpunan itu sendiri. Selain itu, kohati juga perlu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya.


Semangat Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan emansipasi perempuan masih sangat relevan di era modern ini. Di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi, perempuan perlu terus memperkuat kapasitas diri dan meningkatkan partisipasinya dalam berbagai bidang. Kohati, sebagai organisasi perempuan muda, memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan perjuangan Kartini dan mewujudkan cita-citanya tentang kesetaraan gender di Indonesia.


Hari Kartini merupakan momen penting untuk merefleksikan perjuangan perempuan dan meneguhkan komitmen untuk mewujudkan kesetaraan gender. Semangat Kartini yang diwariskan kepada Kohati menjadi landasan penting bagi organisasi ini untuk terus berkarya dan berjuang dalam memajukan hak-hak perempuan dan membangun bangsa Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Iklan