Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam mendampingi Kepala Desa Lantang dalam mendorong pembentukan Museum desa. |
Loteng,(Beritantb.com) - Dalam rangka pelestarian koleksi benda budaya yang ada di masyarakat, Museum Negeri NTB melakukan sosialisasi dan pendampingan perawatan benda-benda bernilai sejarah di Desa Lantan, Batukliang Utara, Loteng, pada Selasa,7/05/2024.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang metode dan teknik perawatan koleksi agar benda budaya yang ada di masyarakat dapat dilestarikan dengan baik.
Kegiatan yang bertajuk "KotaKu MuseumKu, KampungaKu MuseumKu", diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari 25 peserta yang memiliki benda peniggalan sejarah dan 15 lainnya merupakan tokoh masyarakat.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, menyampaikan bahwa museum mempunyai tema 'Kotaku Museumku, Kampungku Museumku' sebagai rencana strategis Museum untuk melindungi dan melestarikan benda-benda budaya agar terawat dan terlindungi dengan mendorong museum desa sebagai sarana penyimpanan dan perawatan.
"Jadi kami hadir dsini untuk melindungi benda yang ada di bapak ibu sekalian. Karena banyak dekoleptor yang sedang berburu benda-benda ini", tuturnya.
Ia mengatakan bahwa untuk melindungi benda-benda yang bernilai sejarah tersebut pada dasarnya bisa dihimpun menjadi museum desa sebagai tempat perlindungan. Sehingga bisa di jaga dan dirawat serta dapat menghasilkan nilai ekonomi.
"Apalagi di desa ini masuk dalam kategori desa wisata", sambungnya.
Dengan begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendapingan untuk membetuk museum desa, serta pendampingan desa Lantan untuk ikut Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
"Jadi besok yang kita kasi itu membuat barcode dan story telling", ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap agar silaturahmi dan komunikasi ini tetap berjalan sehingga realisasi pembentukan museum desa dapat berjalan dengan maksimal.
"Saya harap komitmen ini dapat menjadikan desa Lantan menjadi desa pariwisata berbasis kebudayaan", harapnya.
Sementara itu Camat Batukliang Utara, HM. Sukri menyampaikan terimaksih kepada museum NTB yang telah memilih daerah Batukliang Utara untuk mensosialisasikan terkait dengan perawatan benda-benda bersejarah.
Karena menurutnya, benda-benda bersejarah yang ada di masyarakat perlu untuk dilestarikan. Karena benda-benda tersebut merupakan peninggalan leluhur yang perlu untuk dilestarikan.
Sehingga ia sangat senang dengan adanya inisiasi dari museum NTB untuk membentuk museum desa. Karnanya museum desa dapat menjadi sarana penyimpanan benda-benda bersejarah dan juga bisa menghasilkan pendapatan asli desa.
"Oleh karena itu saya harap Desa-desa di kecamatan Batu Kliang Utara bisa memikiki museum desa", harapnya.
Selanjutnya Kepala Desa Lantan, Erwandi, S.Pd menyampaikan bahwa pihaknya sangat berterimaksih kepada museum NTB yang telah berinisiasi untuk membentuk museum desa.
Menurutnya, di desa Lantan ini banyak sekali warga yang masih menyimpan benda-benda sejarah, semisal lontar, keris dan benda-benda lainnya. Namun belum terindentifikasi dan dihimpun dalam satu wadah. Sehingga ia berharap dengan adanya museum desa ini dapat melestarikan benda-benda sejarah yang ada di masyarakat.
"Mudah mudahan dengan inisiasi dari museum ini dapat membentuk sarana untuk menyimpan benda-benda ini. Jadi kita sama-sama menyimpan. Kita tunjukan bahwa ini loh benda budaya kita, sehingga dapat menjadi magnet untuk menarik penginjung", pintanya.