Delian Lubis |
Oleh : Delian Lubis
Mataram,(Beritantb.com) - Beberapa waktu lalu LSI Denny JA baru saja merilis hasil survey pilkada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Survey yang konon didanai oleh Golkar tersebut disimpulkan bahwa posisi Bang Zul sebagai petahana tidaklah kokoh.
Tetapi bila kita membaca data survey yang dirilis tersebut, justru menampakan kekokohan Bang Zul yang jauh meninggalkan lawan-lawannya.
Pada simulasi 21 nama bakal calon, Bang Zul meraih 16,4%, Suaili 8,3%, Siti Rohmi 6,9, Dinda 6,5%, M.Iqbal 4,1%, Gita Ariadi 1,4, Mohan Roliskana 2,6%, Musyafirin 0,4% dan sisanya adalah untuk nama lain serta yang belum menentukan pilihan.
Ketika simulasi dilakukan pada 8 nama calon saja, angka elektabilitas berubah sangat signifikan. Bang Zul 32,1%, Suhaili 11,9%, Siti Rohmi 10,3%, Dinda 10,1%, M.Iqbal 6,4, Gita Ariadi 3,5%, Mohan Roliskana 3,1%, Musyafirin 2,0%.
Bang Zul kebagian migrasi dukungan yang paling besar karena ada 15,7% pemilih yang bermigrasi ketika hanya 8 nama yang disodorkan pada pemilih. Sedangkan 7 nama lain hanya mendapatkan migrasi pemilih rata rata ± 3% saja.
Terjadinya migrasi dukungan yang masif kepada bang Zul berbanding lurus dengan variabel yang mempengaruhi pemilih sebagaimana yang tergambar pada survey Poltracking periode maret 2024.
Ada 80,6% preferensi pemilih karena variabel Agama 30%, Pengalaman/kinerja 24,3%, Karakter Kandidat 9,7%, Kompetensi kandidat 9,1%, dan Visi Misi kandidat 7,5.
Ini menggambarkan relevansi preferensi pemilih dengan figur Bang Zul, yang juga dikenal sebagai seorang religius, memiliki jam terbang dibuktikan dengan berbagai program-program mercusuar salah satunya adalah menghadirkan sirkuit MotoGP dan sirkuit MXGP Samota dan Selaparang yang bertaraf internasional di tanah NTB. Di samping berbagai program dan kebijakan lain yang sangat dirasakan manfaatnya oleh warga NTB.
Ini bagian dari realisasi visi-misi yang telah dilakukan meski masih ada hal lain yang perlu dilakukan, karena untuk mewujudkan visi-misi tersebut tentu membutuhkan waktu, dan ikhtiar bang Zul untuk maju kembali dalam pilkada ini adalah bagian dari ikhtiar untuk menuntaskan visi-misi yang belum sempat dilakukan mengingat keterbatasan yang dimiliki pemprov NTB.
Kompetensi Bang Zul sebagai seorang akademisi juga tidak diragukan lagi dengan berbagai jenjang pendidikan luar negeri yang mentereng yang kemudian diimplementasikan dengan membangun perguruan tinggi di tanah Sumbawa merupakan satu bukti lain dari kompetensi Bang Zul.
Demikian dengan sosok Bang Zul yang dikenal sederhana dan humble serta ramah kepada siapa saja, menjadi salah satu magnet yang membuat warga yang mengenalnya mencintainya.
Jadi tidak heran jika masyarakat NTB masih mengharapakan Bang Zul untuk memimpin kembali NTB menuntaskan yang semestinya, sekaligus menjawab tantangan kesejahteraan yang diharapkan oleh warga NTB.
Elektabilitas ini tentu saja akan bisa dikapitalisasi setelah mendapatkan wakil dan kerja kerja taktis para relawan dan partai pengusung. Bahkan angka elektabilitas Bang Zul dan pasangannya sangat mampu menembus 40% pada agustus nanti.
Kenapa demikian karena preferensi pemilih bisa dikategorikan yang sangat permanen dan itu semua ada pada diri dan figur Bang Zul.