Mengupas Peran Kebudayaan Ditengah Masyarakat, Museum Gelar Pidato Kebudayaan

Mengupas Peran Kebudayaan Ditengah Masyarakat, Museum Gelar Pidato Kebudayaan
Kepala Museum Negeri Provinsi NTB Ahmad Nuralam


Mataram,(Beritantb.com) - Museum Negeri Provinsi NTB menggelar Pidato Kebudayaan dengan menghadirkan beberapa Tokoh Budaya dan Akademisi bertempat di Pelataran Loby Museum Negeri NTB. Jumat, (02/08/2024).



Pidato kebudayaan mengambil tema NTB dalam 20 tahun potensi dan proyeksi kedepan dalam bingkai kebudayaan, untuk mengupas bagaimana Peran Budaya ditengah masyarakat Nusa Tenggara Barat.



Dalam pidato kebudayaan tersebut hadir Sekda Provinsi NTB yang diwakili oleh Asisten 1 Kepala Museum Negeri NTB, Kepala TVRI NTB, Kepala BPPD, Dewan Kebudayaan NTB, kepala Taman Budaya, Rektor UNU, Pengrakse Majelis Adat Sasak, Kabid Kebudayaan Dikbud Kota Mataram, Kaprodi Pendidikan Sejarah UMM.



Kepala Museum Negeri Provinsi NTB Ahmad Nuralam mengatakan Kegiatan ini merupakan agenda Museum dalam memproyeksikan budaya yang telah ada dimasyarakat dengan mendengarkan berbagai masukan dari pakar-pakar kebudayaan dan akademisi serta Memunculkan kekuatan potensi budaya kita di NTB.




“Kalau kita tidak meriset dan menggali potensi budaya kita, tentu kita tidak akan tau bagaimana nantinya memperbaiki pola tingkah laku dimasyarakat dalam menyongsong Indonesia Emas, tadi dinyatakan oleh tiga narator kita. Bagaimana masyarakat kita menjaga diri agar tidak sombong, bagaimana hidup lebih harmoni dengan alam kita dan lain-lain” ucap Nuralam


Sementara itu, Pengrakse Majelis Adat Sasak Lalu Sajis Satrawan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Negeri NTB, ia pun berharap acara ini bisa dilaksanakan lagi. 



“Momentum Kemerdekaan ini mari Kita mengisi kemerdekaan dimuseum ini dengan kegiatan Kebudayaan. Kita harus berani membuat inovasi dan Lompatan yang sangat besar menuju indonesia Emas, agar NTB ini mampu bersaing dengan darerah lain” ungkap mik Sajim.



Ia juga menyampaikan bahwa NTB mampu menumbuhkan budaya santun, budaya etika.


“Periri bale langgak, periri gubuk gempeng” ujarnya.



Menurutnya, Kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan 20 tahun kedepan. Sehingga demikian Provinsi NTB membuat lompatan kedepan terlebih dalam menggunakan alokasi dana pendidikan. Sehingga Daerah juga harus fokus dalam menyelesaikan persoalan dimasyarakat.



“Saya sepakat dengan budayawan-budayawan bahwa sudah ada embrio yang menjadi pemantik untuk memajukan kebudayaan di daerah. Kalo mereka bersatu maka kebudayaan di NTB akan mampu mendorong dan mengakselerasi kemajuan yang ada di Daerah kita” sambungnya


Rektor Universitas Nahdlatul Ulama NTB Dr. Baiq Mulianah, M.Pd.I mengatakan, terkait pidato kebudayaannya menceritakan terkait pengalamannya dalam memahami budaya. Budaya tidak lepas dari kehidupan baik itu laku dan ucap.



“Saya jarang mengikuti kegiatan, tetapi seiring perkembangan usia. Berkebudayaan merupakan tanggung jawab kita, maka apabila kita menjadi mahluk yang berbudaya adalah salah satu bentuk mensyukuri atas anugrah yang diberikan oleh Allah SWT” ucapnya



Sedangkan, Dosen Antropologi Budaya FDIK UIN Mataram DR. H. M. Saleh Ending MA mengatakan Budaya itu sangat luas dalam konteks kehidupan, dengan mengambil sample dalam kehidupan bermasyarakat yang menjadi perubahan pola tingkah laku bermasyarakat. ia pun mencotohkan seperti mata pencaharian adalah budaya itu semua adalah proses kehidupan.


“Jadi budaya itu bukan saja berbicara tradisi dan kesenian, akan tetapi dalam konteks yang luas” ucapnya.

Iklan