![]() |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB dari Fraksi Golkar Dapil VI, Harwoto membantu warga Sumba di Bima |
Kabupaten Bima. (Beritantb.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB dari Fraksi Golkar Dapil VI, Harwoto punya kepedulian sosial yang cukup besar yang tertanam dalam dirinya untuk selalu membantu sesama. Hal tersebut ditunjukkan dengan memberikan bantuan langsung ketika ada masyarakat yang sedang membutuhkan.
Seperti yang dilakukan oleh Harwoto belum lama ini. Dia memberikan bantuan untuk 238 warga asal Sumba NTT yang berada di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima yang sedang mengungsi di kantor Dinas sosial Kabupaten Bima. Bantuan tersebut berupa nasi kotak sebanyak 600 bungkus dan uang sebesar 6 juta rupiah.
Anggota DPRD NTB Dapil VI, Harwoto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap sesama.
"Saya bergerak memberikan bantuan kepada warga Sumba NTT yang berada di Bima sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Apalagi saat ini mereka membutuhkan kita. Mereka lagi terdampak konflik sosial", ungkapnya saat di wawancarai oleh media ini. Jum'at,(17/01/2025).
Harwoto mengatakan, selain bentuk kepedulian terhadap sesama, dirinya juga ikut membantu pemerintah dalam mengatasi masalah yang terjadi ditengah masyarakat.
"Saya ikut berpartisipasi bantu pemerintahan dalam meringankan beban yang dirasakan oleh warga Sumba saat ini", jelasnya.
Sebagai anggota dewan. Harwoto menambahkan, dirinya akan terus membantu masyarakat yang sedang membutuhkan. Terutama Konstituennya di dapil VI yang meliputi kabupaten Bima, kota Bima dan kabupaten Dompu.
"Hari ini kita membagikan Nasi Kotak sebanyak 600 bungkus dan Uang tunai 6 juta rupiah untuk warga Sumba yang sedang mengungsi kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima. Semoga ini bisa bermanfaat bagi warga Sumba", tutupnya.
Di ketahui, ratusan warga Sumba NTT yang berada di Desa Tente , Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dievakuasi di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima setelah insiden pembakaran enam unit sepeda motor milik warga Sumba oleh warga setempat.
Insiden tersebut terjadi sebagai buntut dari kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum warga pendatang asal Sumba terhadap pengunjung Pasar Raya Tente di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. (Red)