Menteri Kebudayaan RI Meresmikan Museum Desa di Kabupaten Lombok Utara

Menteri Kebudayaan RI Meresmikan Museum Desa di Kabupaten Lombok Utara
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meresmikan museum desa di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Senin,(06/01/2025).


Lombok Utara,(Beritantb.com) - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meresmikan museum desa di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Senin,(06/01/2025).


Peresmian Museum Desa tersebut dihadiri oleh Bupati Lombok Utara, Kepala Museum Negeri NTB, Kadis Dikbud NTB, Anggota DPD RI Dapil NTB, dan Kepala Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.



Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan bahwa persemian museum desa ini bagian dari memajukan kebudayaan Lokal.



"Museum desa menjadi langkah awal pelestarian budaya lokal", ujarnya. 


Menurutnya, kehadiran museum desa ini untuk menyimpan dan memelihara barang-barang koleksi bersejarah.


"Tidak hanya untuk menyimpan dan memelihara barang-barang atau koleksi bersejarah, melainkan juga sebagai tempat untuk literasi, edukasi dan tempat untuk kita belajar", harap Fadli Zon.


Sementara, Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Ahmad Nuralam menyampaikan bahwa peresmian museum di desa Genggelang Kec Gangga, Kabupaten Lombok Utara ini berdasarkan program Museum Negeri NTB 'Kotaku Museumku Kampungku Museumku'.


Program 'Kotaku Museumku Kampungku Museumku' berupa museum sebagai identitas kebudayaan dan ketahanan budaya, museum sebagai sarana edukasi dan tempat belajar, serta museum sebagai penggerak ekonomi masyarakat.


"Kehadiran museum di tingkat desa bisa memberikan dampak signifikan terhadap desa, sehingga mendorong distinasi wisata budaya. Apalagi NTB sudah mendeklarasikan 99 desa wisata ", jelasnya.


Diketahui, Museum Desa Genggelang menyimpan koleksi sekitar 80 benda bersejarah peninggalan Kedatuan Gangga. Koleksi ini mencakup senjata tradisional, naskah kuno, alat pertanian, pakaian adat, serta berbagai benda yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Kedatuan Gangga.


Museum sejarah lokal itu dibuka untuk masyarakat umum sejak 5 Maret 2018. Setiap pengunjung dapat mendapatkan informasi tentang sejarah kerajaan itu dan Kampung Besari yang hilang secara misterius pada akhir abad ke-17.(Red).














Iklan