Anggota DPRD NTB Minta Dinkes Untuk Sering Edukasi Masyarakat Terkait Bahaya Demam Berdarah

Anggota DPRD NTB Minta Dinkes Untuk Sering Edukasi Masyarakat Terkait Bahaya Demam Berdarah
Anggota Komisi V DPRD NTB dapil VI dari Fraksi Partai Gerindra, Yasin, S.Pdi.,MM.Inov 



Mataram,(Beritantb.com) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi NTB pada bulan Januari Tahun 2025 tercatat sebanyak 458 kasus yang terkena Demam Berdarah. Dari jumlah tersebut 2 kasus kematian dari Kabupaten Dompu.


Diketahui, berdasarkan data yang Dilansir dari media RRI NTB bahwa Dinkes NTB merinci jumlah kasus DBD di sepuluh kabupaten/kita di NTB. Kota Mataram 29 kasus, tanpa kematian, Lombok Barat 125 kasus, tanpa kematian, Lombok Tengah 73 kasus, tanpa kematian, Lombok Timur 6 kasus, tanpa kematian, dan Lombok Utara 33 kasus, tanpa kematian.


Sementara di Pulau Sumbawa diantaranya, Sumbawa Barat 26 kasus, tanpa kematian, Sumbawa 73 kasus, tanpa kematian, Dompu 35 kasus, 2 kematian, Bima 50 kasus, tanpa kematian, dan Kota Bima 8 kasus, tanpa kematian.


Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi V DPRD NTB dapil VI dari Fraksi Partai Gerindra, Yasin, S.Pdi.,MM.Inov menilai bahwa penyebab kasus demam berdarah ini diakibatkan lingkungan yang kurang bersih.


"Kebanyakan kasus Demam Berdarah ini dikarenakan lingkungan yang kurang bersih. Apalagi saat ini curah hujan cukup tinggi", ungkapnya saat di wawancarai oleh media ini melalui via telepon, Jum'at (31/01/2025).


Menurut Yasin, untuk menangani kasus DBD ini perlu ada langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk mengantisipasi kasus tersebut.


“Tentunya perlu ada gebrakan dan komitmen bersama untuk menjaga lingkugan kita untuk mencegah perkembangan kasus Deman berdarah. Jadi minimal mulai dari rumah kita dulu dan lingkungan kita untuk menjaga dan membersihkan sehingga tercegah dari Deman berdarah ,” kata yasin


Selain itu, Anggota DPRD NTB dapil VI itu mendorong pemerintah melalui dinas kesehatan untuk sering-sering turun mensosialisasikan ke masyarakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sehingga terhindar dari demam berdarah.


"Pemerintah terkait harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya demam berdarah ini. Sosialisasi ini adalah langkah yang paling utama untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya demam berdarah", ujarnya.


Yasin menambahkan selain melakukan edukasi ke masyarakat tentang bahaya Demam Berdarah, Pemerintah juga harus melakukan Fogging bagi lingkungan yang sudah terjangkit demam berdarah.

"Fogging ini dilakukan bagi lingkungan masyarakat yang sudah terjangkit demam berdarah. Ini demi meminimalisir berkembangnya dan penyebaran demam berdarah", tambahnya.


Lanjut, Ia berharap agar semua masyarakat harus waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungannya.


"Kita harus waspada terhadap demam berdarah. jika ada indikasi terkena demam berdarah, sebaiknya cepat periksa ke rumah sakit terdekat",tuturnya.(Red).



Iklan