Mataram,(Beritantb.com) - Para peserta Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tahun 2025 tingkat provinsi telah tiba di Kota Mataram untuk mengikuti ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Museum Negeri Nusa Tenggara Barat bertajuk “Mendunia: Mencintai Budaya, Mengenali Indonesia” (NTB), Minggu, (20/04/25).
Lomba Cerdas Cermat Museum tingkat provinsi ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya bangsa serta meningkatkan literasi sejarah melalui pendekatan edukatif dan kompetitif.
Tahun ini, belasan tim dari berbagai sekolah yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten/kota siap bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Kedatangan peserta LCCM ini di sambut langsung oleh Ketua Panitia LCCM Provinsi, Hubertus Selasa. Ia menyampaikan bahwa peserta yang telah siap mengikuti perlombaan ini berjumlah 18 sekolah dari sembilan kabupaten antara pulau Sumbawa dan pulau Lombok.
“Jadi yang masuk sekarang di penginapan saat ini ada 5 kabupaten dari pulau Sumbwa. Dan untuk pulau Sumbawa sudah lengkap dan sangat antusias sekali. Kalau pulau Lombok yang tidak hadir ya itu KLU, sementara bagi pulau Lombok masuk penginapan nanti senin siang”, ungkapnya.
Peserta yang mengikuti LCCM tingkat provinsi ini diantaranya, SMPN 2 Dompu, SMPN 4 Kota Bima, SMPN 2 Praya, SMP 4 Manggalewa, SMPN 1 Sumbawa, SMPN 1 Praya, SMPN 1 Parado, MTsN 1 Kota Bima, SMPN 1 Moyo Hulu, SMPN 1 Monta, SMPN 2 Mataram, SMP Aletheia, SMPN 3 Lingsar, SMPN 1 Selong, SMPN 1 Narmada, MTs Temempang Sumbawa Barat, SMPN 1 Aikmel, SMPN 3 Taliwang.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, menyampaikan bahwa LCCM yang diselenggarakan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena dirangkaikan dengan kegiatan arkeolog cilik.
Menurutnya, selain siswa berlomba untuk menunjukan wawasan kebudayaannya, para peserta juga diajak untuk belajar menemukan benda sejarah dan budaya.
“jadi inovasi ini kami hadirkan untuk mengembangakan generasi yang cita budaya dan sejarah dengan perasaan yang menyenagkan”, tuturnya.
Dengan penuh semangat, para peserta yang menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti kompetisi, dirinya berharap agar peserta dapat memaknai bahwasanya kegiatan ini bukan hanya untuk ajang perlobaan tapi juga sebagai ajang pembelajaran untuk menciptakan generasi yang ungul, mendunia, dan berbudaya.
“Jadi kami berharap ajang ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana pembelajaran dan pemupuk rasa cinta terhadap sejarah dan budaya daerah,” ujarnya.
Kegiatan LCCM nantinya akan berlangsung selama tiga hari ke depan dengan rangkaian acara mulai dari pembukaan, babak penyisihan, hingga babak final. Para peserta juga akan diajak untuk belajar menjadi arkelogi seagai upaya untuk melestarikan budaya lokal.(Red).