 |
| Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (Museum NTB) menerima hibah sejumlah koleksi buku tua tentang sejarah dari seorang Arkeolog Senior dan juga pensiunanan pegawai museum, Ibu Hj. Indah Handayani, pada Selasa (15/7/2025). |
Mataram,(Beritantb.com) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (Museum NTB) menerima hibah sejumlah koleksi buku tua tentang sejarah dari seorang Arkeolog Senior dan juga pensiunanan pegawai museum, Ibu Hj. Indah Handayani, pada Selasa (15/7/2025).
Sebanyak 39 buah buku hibah ini diterima langsung oleh Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam.didampingi Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi, Ardi Aulia Rahman di Museum NTB.
Pada kesempatan ini Kepala Museum NTB, Ahmad Nurlam mengatakan bahwa hibah koleksi ini tentunya akan menambahkan koleksi buku di perpustakaan museum yang saat ini sedang dikembangkan.
Menurutnya, perpustakaan ini diharapkan menjadi pusat pustaka di bidang seni, budaya, dan sejarah yang terbuka bagi pelajar, peneliti, serta masyarakat umum.
“Jadi buku-buku ini nanti akan di tempatkan diperpustakaan museum untuk meperkuat referensi dibidang seni, budaya dan sejarah”, tuturnya.
Dirinya menambahkan bahwa museum tidak hanya berperan sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah dan budaya, namun juga sebagai tempat belajar dan membangun kapasitas generasi muda agar lebih unggul dan berbudaya.
Dengan begitu Museum NTB terus berkomitmen mengembangkan fungsi dan perannya sebagai pusat edukasi budaya dan sejarah yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Sehingga menurutnya hibah buku seperti ini menjadi bentuk kolaborasi nyata dalam memperkaya khazanah literasi lokal.
“Terima kasih, kami bersyukur atas hibah ini. Karena ini akan memperkaya koleksi buku kita di perpustakaan. Mudah-mudahan koleksi-koleksi buku ini dapat menambah referensi yang ada di perpustakaan”, ujarnya.
Sementara itu, dalam penyerahan hibah buku tersebut, Ibu Hj. Indah Handayani selaku pihak yang menyerahkan koleksi menyampaikan bahwa hibah ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap pelestarian pengetahuan lokal dan akses literasi yang lebih luas bagi generasi muda.
Ia juga berharap agar koleksi buku yang dihibahkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pelajar, peneliti, dan masyarakat umum.(Red).
