Doktor Syamsuriansyah Ungkap Bahaya Suntik Vitamin C Berlebihan untuk Kecantikan

Doktor Syam Ungkap Bahaya Suntik Vitamin C Berlebihan untuk Kecantikan
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Barat (Lobar) Syamsuriansyah


Lombok Barat, (Beritantb.com) – Maraknya tren kecantikan instan, terutama penggunaan obat pemutih dan herbal yang tidak terjamin, menjadi sorotan serius di Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak masyarakat yang tergiur untuk memiliki kulit putih dalam waktu singkat, tanpa menyadari bahaya yang mengintai kesehatan mereka.

 


"Masyarakat kita kan anomali, mereka ingin cepat jadi cantik dalam waktu singkat. Padahal, kecantikan asli Indonesia itu adalah warna kulit eksotis seperti kita," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Barat (Lobar) Syamsuriansah, Selasa (05/08/2025).


Doktor Syam, sapaannya, Ia memperingatkan bahwa konsumsi vitamin, apalagi suntik vitamin C secara berlebihan untuk tujuan kecantikan, sangat berisiko. 


"Vitamin yang untuk kesehatan saja, kalau diminum secara berlebihan, larinya ke ginjal," tegasnya.


Fenomena ini, menurutnya, menjadi salah satu penyebab maraknya kasus gagal ginjal, bahkan di kalangan anak kecil, karena kurangnya kontrol terhadap asupan makanan dan minuman.


Bukan hanya itu, Doktor Syam, juga membantah klaim produk yang mengaku 100% herbal. Ia menegaskan, tidak ada obat yang murni herbal tanpa bahan pengawet. 


"Kalau dia murni herbal, tidak mungkin akan bisa awet, bertahan sampai 6-7 bulan," jelasnya. 


Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan janji-janji produk anti-aging atau pemutih yang menawarkan hasil instan, karena banyak di antaranya yang mengandung merkuri dan bahan berbahaya lainnya.


" Kita akan melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran obat-obatan tradisional yang berpotensi membahayakan masyarakat.

"Lebih baik makan sayur yang banyak, buah yang banyak, minum air putih, itu jauh lebih sehat," sarannya 


Sehingga Ia menekankan bahwa sehat jauh lebih penting daripada cantik secara instan, karena sakit itu jauh lebih mahal daripada membeli obat.


"Menanggapi isu ini, banyak pihak menekankan bahwa hidup sehat bukan berarti kurus atau gemuk, melainkan memiliki tubuh yang proporsional dan bugar. Pola hidup sehat yang teratur, termasuk makan makanan bergizi, menjadi kunci utama untuk kesehatan jangka panjang," tutup Doktor Syam (Red).

Iklan