Pengabdian Masyarakat Dosen UM Bima Inovasi SAMPAH MAS Sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Pengabdian Masyarkat Dosen UM Bima Inovasi SAMPAH MAS Sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Bima meluncurkan program inovatif bertajuk SAMPAH MAS (Sistem Pengelolaan dan Manajemen Sampah) yang dilaksanakan di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima. Jum'at,(08/08/2025).


Bima,(Beritantb.com) - Dalam upaya mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks di wilayah Kabupaten Bima, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Bima meluncurkan program inovatif bertajuk SAMPAH MAS (Sistem Pengelolaan dan Manajemen Sampah) yang dilaksanakan di Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima. Jum'at,(08/08/2025).

Program Pengabdian Berbasis Masyarakat- Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini  dilaksanakan oleh dosen UM Bima yaitu Adnan, SH., M.H, Darmin, S.KM., M.Kes, dan Dr. Syafruddin, S.E., M.M. sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. 


Program SAMPAH MAS dirancang untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam menyusun sistem pengelolaan sampah mandiri yang tidak hanya fokus pada pembersihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan partisipasi melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 


Selain pelatihan teknis mengenai pemilahan dan pengolahan sampah, program ini juga memberikan edukasi mengenai sanitasi dan dampak sampah terhadap kesehatan masyarakat, serta melibatkan mahasiswa gizi dan tenaga kesehatan dalam proses edukatif yang bersifat holistik.


Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Adnan, S.H., M.H. menjelaskan bahwa program ini bertujuan membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah berbasis partisipatif. “Kami ingin menciptakan sistem yang bukan hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari aspek kesehatan dan ekonomi,” ungkapnya.




Dukungan penuh datang dari pihak pemerintahan desa. Sekretaris Desa Kaboro, Rahmin Usman,S.H., menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai program ini sangat relevan dengan kebutuhan desa. “Program ini sangat membantu kami di desa dalam menyusun sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur. Selama ini kami menghadapi keterbatasan dalam menangani sampah. Kehadiran tim pengabdian ini membuka cara pandang baru bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dari rumah tangga, bahkan bernilai ekonomi,” tuturnya.


Apresiasi juga datang dari Pimpinan Universitas, Rektor Universitas Muhammadiyah Bima Assoc. Prof. Dr. Ridwan, S.H., M.H menegaskan komitmen institusinya untuk terus mendorong hadirnya solusi berbasis riset dan pengabdian di tengah masyarakat. “Kami berkomitmen menjadikan kampus sebagai agen perubahan yang berpihak pada masyarakat. Program SAMPAH MAS ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia akademik dan masyarakat mampu menghasilkan inovasi yang relevan dan berdampak nyata,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua LPPM UM Bima Darmin, S.KM., M.Kes,  menyatakan bahwa program SAMPAH MAS merupakan implementasi nyata dari misi perguruan tinggi dalam mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. “Program ini bukan hanya menjawab masalah lingkungan, tetapi juga memperkuat jejaring kelembagaan antara kampus, pemerintah desa, dan komunitas lokal. Kami berharap program SAMPAH MAS dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan berkelanjutan,” jelasnya.


Ketua LPPM UM Bima menyampaikan Terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) atas bantuan pendanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2025. Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 (permukiman berkelanjutan), SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), dan SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera). Dalam konteks kebijakan nasional, program ini sejalan dengan visi Asta Cita, terutama pada Cita ke-3 (membangun Indonesia dari pinggiran), Cita ke-5 (meningkatkan kualitas hidup manusia), dan Cita ke-7 (mewujudkan kemandirian ekonomi).


Program SAMPAH MAS juga memberikan kontribusi terhadap Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), khususnya pada fokus riset ketahanan pangan melalui pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, energi terbarukan dan ramah lingkungan, serta rekayasa sosial melalui pendekatan partisipatif dan edukatif di tingkat komunitas. Dengan pendekatan lintas sektor dan kolaboratif, program SAMPAH MAS diharapkan dapat menjadi inspirasi dan rujukan bagi desa-desa lain di Indonesia dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang mandiri, adaptif, dan berkelanjutan. "Semoga program SAMPAH MAS ini dapat diadaptasi dan diadopsi oleh pemerintah desa, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya, sebagai salah satu solusi inovatif dalam membangun desa yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan. Ke depan, diharapkan program ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang efektif dan berdampak luas", tutupnya.(Red).







Iklan