![]() |
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam |
Sumbawa,(Beritantb.com) - Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Sumbawa atas dua koleksi yakni "cipocila" dan "kre alang Maraja Sangaji" yang telah mendapat pengakuan di tingkat internasional.
Hal ini disampaikan pada pembukaan pameran Keliling Wastra Kre Alang yang di selenggarakan oleh Museum NTB bekerjasama dengan Museum Daerah Sumbawa, dan Museum Bala Daturanga di Istana Dalam Loka, Sumbawa pada Rabu (22/10/25).
Menurut Nuralam dua koleksi tersebut pernah menjadi bagian dari promosi kebudayaan Indonesia di kancah dunia. Karena kedua koleksi tersebut sempat dipamerkan dalam pameran peradaban dunia iIslamic Arts Biennale di Jeddah, Arab Saudi, pada 25 Januari hingga 25 Mei 2025.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Hasil pemikiran perempuan-perempuan Sumbawa ternyata mendapat apresiasi di level internasional. Dua koleksi yang kami bawa kali ini pernah menjadi bagian dari promosi kebudayaan yang dilakukan Indonesia. Kebetulan kami mewakili Indonesia di ajang pameran peradaban Islam terbesar di dunia,” ujar Nuralam.
Ia menjelaskan, "cipocila" ini dahulu dikenakan oleh putri-putri Sumbawa sekitar 100 hingga 200 tahun lalu, serta kre alang Raja Sangaji merupakan salah satu wastra tertua yang dimiliki Museum NTB.
Kre Alang tersebut, lanjutnya dibuat pada abad ke-18 saat pernikahan antara Putri Mahkota Raja Sumbawa dengan Putra Mahkota Kesultanan Bima.
“Kedua wastra ini menjadi bukti betapa tingginya peradaban dan kekayaan ekspresi budaya masyarakat Sumbawa,” tutupnya.(Red).